0811113087
Analisa Usaha Budidaya Lebah Tanpa Sengat

Analisa Usaha Budidaya Lebah Tanpa Sengat




Budidaya lebah tanpa sengat sangat menjanjikan. Di dalam habitat yang tepat lebah tanpa sengat jenis Tetragonula biroi bisa dikembangbiakkan menjadi berkali lipat. Dalam satu tahun setiap koloni bisa dipecah menjadi 2-4 koloni. Artinya dalam setahun saja modal sudah bisa kembali jika koloninya dijual. Namun dalam analisa berikut kami berusaha menyajikan teknik budidaya yang lebih seimbang antara menghasilkan koloni, madu dan propolis

Berikut kami sajikan analisa dan simulasi usaha untuk skala 1 ha lahan dengan kepemilikan koloni awal 100 stup yang akan digandakan menjadi 400 stup koloni induk dalam waktu 2 tahun untuk menghasilkan 3 produk utama berupa (1) madu, (2) raw propolis dan (3) koloni anakan


PROGRAM BREEDING

Breeding atau program penggandaan koloni adalah kunci keberhasilan. Tanpa program penggandaan koloni maka budidaya lebah tanpa sengat tidak menjanjikan

Langkah awal investasi lebah tanpa sengat adalah program breeding, yaitu program penggandaan/pengembangbiakan/split anakan dimana setiap koloni lebah tanpa sengat akan digandakan setiap tahun masing-masing menjadi 2 koloni. Koloni hasil penggandaan sebagian dijadikan aset produksi dan sebagian lagi dijual untuk membiayai kegiatan budidaya sehingga dicapai arus kas yang seimbang. Pada tahun ke-3 dan seterusnya jumlah koloni induk dipertahankan sebagai aset produksi dibatasi sampai 400 koloni saja untuk 1 ha lahan. Dengan jumlah tersebut jika nilai produksi setiap koloni rata-rata 1 juta per tahun, maka nilai pendapatan kotor pertahun akan mencapai 400 juta/ha

MODAL AWAL

Berikut rincian investasi atau modal awal untuk skala usaha 1 ha yang dimulai dari 100 stup koloni Grade B lebah tanpa sengat jenis Tetragonula biroi , yakni total modal sebesar Rp. 253 Juta. 

Biaya tersebut terdiri dari biaya pembelian bibit koloni, pembuatan gubug  biaya sewa lahan, tenaga kerja, supervisi, pemeliharaan dll untuk jangka waktu 3 tahun. Biaya tahun selanjutnya berasal dari pendapatan, berupa penjualan madu, propolis dan koloni anakan

ARUS KAS (CASHFLOW)

Berikut arus kas keuangan budidaya lebah tanpa sengat dengan berdasarkan skema breeding di atas. Dari arus kas tersebut kita dapat menilai kelayakan usaha dari budidaya lebah tanpa sengat yang dapat disimpulkan SANGAT LAYAK. Hal ini bisa dilihat dari parameter IRR dan ROI yang tinggi

Beberapa catatan tambahan mengenai kelayakan investasi budidaya lebah tanpa sengat Trigona adalah sebagai berikut:

a. Modal/dana awal Investasi untuk 1 ha lahan Rp 253.000.000,-.  Keuntungan sudah bisa dinikmati sejak tahun pertama. Nilai keuntungan terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mulai tahun ke-3 dan seterusnya  stabil pada kisaran 250-300 juta rupiah per tahun.

b. Investasi hanya sekali saja di awal tahun untuk biaya di tahun 1, 2 dan 3, selanjutnya pada tahun ke-4 dan seterusnya semua pengeluaran dibiayai oleh pendapatan tahunan

d. Perkiraan pengembalian modal (pay back) pada tahun ke-3

e. Setelah 10 tahun Stup masih tetap produktif dan jumlahnya bertambah menjadi 400 koloni siap produksi atau siap dijual kembali

f. Potensi pengembangbiakan stup/koloni menjadi 2-4 kali lipat setiap tahun masih bisa terus berlanjut

g. Budidaya lebah trigona tidak perlu perawatan rutin dengan biaya yang sangat murah serta bisa dikerjakan sebagai pekerjaan sampingan

h . Potensi pendapatan meningkat jika asumsi harga jual menggunakan harga pasaran umum, yaitu di atas Rp 250.000/kg (perhitungan saat ini harga jual Rp 140.000,-/kg)