0811113087
Membangun Kebun Lebah Tanpa Sengat

Membangun Kebun Lebah Tanpa Sengat

Syarat Penempatan Koloni Lebah

Sebelum memutuskan penempatan koloni lebah pada suatu lokasi maka harus dipastikan dulu bahwa lokasi tersebut merupakan tempat yang cocok untuk pengembangan budidaya lebah.

Adalah hal yang percuma segala sesuatu yang sudah dilakukan jika pada akhirnya hancur dengan sia-sia sementara waktu, biaya dan tenaga sudah banyak terbuang.

Beberapa hal yang wajib diperhatikan terutama adalah (1) kesesuaian habitat (iklim, topografi, dll) dengan jenis yang akan dikembangkan, (2) potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup lebah berupa hama/penyakit/predator, (3) keamanan koloni dari gangguan hewan ataupun manusia dan (4) Ketersediaan vegetasi pakan NPR (Nektar, Polen dan Resin)

Petunjuk yang paling gampang terhadap kesesuaian habitat adalah keberadaan jenis yang sama yang akan dikembangkan di lokasi tersebut. Makin banyak koloni, ragam dan hasil produksi lebah lokal atau yang sudah ditempatkan di lokasi tersebut maka makin cocok untuk tempat budidaya.

Potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup lebah berupa hama/penyakit/predator dan pertanian non organik perlu dipertimbangkan atau diantisipasi. Sebagai contoh keberadaan peternakan walet, BSF (Black Soldier Fly – lalat tentara hitam), pertanian non organik, penyemprotan rutin pestisida dan fogging bisa menjadi mesin pembunuh yang efektif terhadap lebah-lebah yang dipelihara.

Lokasi yang aman dari gangguan hewan dan manusia mutlak diperlukan. Banyak kejadian menyedihkan koloni-koloni yang hilang dicuri manusia atau dirusak hewan pengganggu seperti kera, babi hutan, beruang, dll.

Jika ketiga hal di atas sudah tidak bermasalah atau bisa diantisipasi maka rencana budidaya lebah tanpa sengat sudah bisa dilanjutkan ke tahap penyediaan vegetasi pakan yang menunjang pertumbuhan, perkembangan dan produksi koloni lebah.

Membangun Kebun Lebah Tanpa Sengat Trigona

Membangun kebun lebah tanpa sengat bergantung sumberdaya tanaman yang ada di dalam kebun atau lokasi tersebut. Bisa menjadi sangat mudah jika vegetasi yang dibutuhkan sudah tersedia dengan sendirinya. Tetapi menjadi sulit jika syarat vegetasi yang dibutuhkan belum tersedia sebagian atau bahkan seluruhnya.

Butuh waktu hingga tahunan untuk mendapatkan kebun yang matang yang mampu menyediakan pakan seluruh koloni lebah yang ada. Maka sungguh beruntung daerah-daerah yang memiliki sumberdaya alam melimpah tanpa harus membangun kebun pakan untuk budidaya lebah trigona.

Namun membangun kebun lebah tanpa sengat sungguh mungkin untuk dilakukan dan bisa menjadi aktifitas yang menyenangkan bagi yang suka berkebun. Selain itu penyediaan vegetasi pakan lebah tanpa sengat merupakan aktivitas yang ramah lingkungan yakni berupa kegiatan penghijauan lahan yang banyak manfaatnya bagi makhluk hidup apalagi dalam skala luas berupa reboisasi hutan yang sudah gundul.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun vegetasi pakan lebah tanpa sengat.

(1) Tidak perlu semua jenis tanaman berbunga harus dihadirkan di dalam kebun budidaya. Beberapa jenis tanaman dominan yang dapat memasok kebutuhan pakan lebah sebenarnya sudah cukup. Namun kecermatan memilih tanaman yang tepat sangat dibutuhkan demi keberlangsungan hidup lebah dan produktivitasnya sepanjang tahun. Kekurangcermatan akan menghasilkan kekecewaan yang panjang dan hasil yang tidak sempurna.

Suatu contoh peternakan lebah Heterotrigona itama d Bangka dengan beberapa jenis vegetasi lokal Akasia mangium, senduduk, kedondong hutan, gelam dan karet mampu menghasilkan rata-rata 60 kg madu per bulan dari sekitar 300 koloni

Contoh lain suatu peternakan lebah Tetragonula biroi mampu menghasilan madu per stup 1-1.5 kg dalam waktu sekitar 3 bulan dengan vegetasi dominan pinus, Akasia mangium, kaliandra pagoda dan rerumputan liar yang didominasi jenis portulacca.

Bahkan lahan dengan vegetasi monokultur dari satu jenis tanaman yang mampu menghasilkan nektar, polen dan resin sekaligus sepanjang tahun bisa menjadi tempat budidaya yang ideal. Vegetasi mangrove, nyamplung, sulatri, jeruk2an dan karet merupakan salah satu contoh yang cukup baik untuk menjadi tempat budidaya lebah tanpa sengat pada lahan dengen vegetasi monokultur

(2) Vegetasi tanaman penghasil resin mutlak harus ada terlebih dahulu. Carilah lokasi yang sudah ada tanaman penghasil resin andalan yang disukai lebah tanpa sengat. Tanaman penghasil resin biasanya berasal dari jenis pepohonan atau tanaman tahunan. Butuh waktu minimal 3 tahun untuk mendapatkan pohon penghasil resin yang matang. Namun ada juga penghasil resin dari jenis tanaman semak namun tidak bisa menjadi andalan utama seperti batavia (Jatropha Integerrima), euphorbia, pisang2an.

(3) Kombinasi tanaman tahunan dan semusim sebagai penghasil Nektar dan Polen. Pemilihan tanaman tahunan penghasil nektar dan polen sepanjang tahun yang menjadi andalan sangat penting untuk menjamin kontinuitas produksi dan kehidupan lebah tanpa sengat dalam jangka panjang. Sedangkan tanaman semusim bisa diproduksi secara massal dengan biji dan bisa memasok kebutuhan nektar dan polen dalam jumlah banyak dalam waktu singkat (2-3 bulan).

Beberapa contoh jenis tanaman semak tahunan yang berpotensi sangat baik untuk dikembangkan di kebun lebah antara lain batavia, euphorbia dan xanthostemon merah. Sedangkan dari jenis pepohonan yang cukup pesat pertumbuhan dan hasil nektar/polennya cukup melimpah adalah xanthostemon kuning, kaliandra pagoda, akasia dan ceri. Sementari dari jenis tanaman rambat antara lain air mata pengantin, porana, thunbergia, passiflora (alata, vitifolia, edulis).

Tanaman semak semusim penghasil polen andalan dan menjadi favorit lebah tanpa sengat antara lain bunga matahari meksiko, bunga matahari umum, jagung, dan celosia (jengger ayam)

(4) Jarak terbang sangat menentukan lokasi penempatan sumber pakan. Makin dekat dan makin tersebar sumber pakan di sekitar lokasi stup sangat menentukan produktivitas lebah dalam menghasilkan madu, beebread dan propolis. Untuk lebah kecil seperti T. biroi sebaiknya jarak sumber vegetasi NPR (nektar, polen dan resin) tidak lebih dari 50 meter.

(5) Sangat penting untuk membagi jenis tanaman yang akan dibudidayakan dalam kebun lebah yang akan kita bangun berdasarkan 3 katagori jangka waktu pengadaan pakan agar bisa berkesinambungan sepanjang tahun atau sepanjang waktu.

A. Jenis tanaman jangka pendek dan cepat menghasilkan pakan yang berumur 2-6 bulan. Biasanya dari jenis-jenis tanaman semusim penghasil polen walaupun mungkin ada sedikit nektar. Beberapa jenis yang favorit dan selalu disukai serta bisa dijadikan tanaman wajib seperti: bunga jagung, bunga matahari, bunga matahari meksiko, bunga jengger ayam (Celocia), bunga bayam. Tanaman semusim ini strategi penanamannya dalam setahun diatur agar selalu tersedia, yaitu dengan mengatur jarak waktu tanam dalam interval 2-3 minggu sehingga bunganya akan selalu tersedia sepanjang waktu bergantian. Bisa dilakukan bergantian antar jenis atau semua jenis sekaligus.

B. Jenis tanaman jangka menengah. Karena kebutuhan polen yang utama sudah tersedia oleh jenis-jenis tanaman semak semusim. Maka jenis tanaman jangka menengah ini lebih difokuskan sebagai penghasil nektar walaupun bisa saja menhasilkan polen dan resin sekaligus. Pilih jenis penghasil nektar dalam waktu cepat dan melimpah yang sudah diakui para praktisi agar tidak menyesal di kemudian hari karena ternyata kurang bisa diandalkan setelah terlanjur ditanam. Dari jenis tanaman semak tahunan antara lain Xanthostemon merah, Batavia (Jatropha integerrima), Euphorbia, bung pukul 8 (Turnera subulata), Kana, Begonia, Heliconia atau pisang-pisangan. Dari jenis tanaman rambat antara lain Air Mata Pengantin (AMP, Antigonon sp), Thunbergia (alata, grandiflora), markisa (Passiflora edulis), Porana, dll. Dan banyak jenis tanaman lain yang mungkin bisa menjadi andalan setiap daerah.

C. Jenis tanaman jangka panjang. Bisa hanya penghasil salah satu pakan NPR (nektar, polen, resin) atau ketiganya sekaligus. Keberadaan jenis tanaman atau pohon yang bersifat tahunan dan bisa tumbuh besar nantinya akan menjadi sumber pakan abadi yang tidak perlu banyak pemeliharaan serta akan menjadi andalan utama budidaya lebah. Tanaman Xanthostemon kuning tumbuh dengan sifat sebagai pohon besar berbeda dengan Xanthostemon merah/orange. Xanthostemon kuning bisa menjadi pohon andalan penghasil nektar dan polen. Pohon kaliandra pagoda (Calliandra calothyrsus) sangat berpotensi menghasilkan nektar yang melimpah. Pohon Acasia mangium bisa menghasilkan nektar ekstrafloral (dari ketiak daun atau lainnya), demikian juga singkong karet dan pohon karet selain menghasil resin. Pohon ceri memiliki pertumbuhan yang cepat dan berbunga sepanjang tahun. Nyamplung, sulatri, mangga, manggis, pinus, agathis dll bisa menjadi sumber resin dan beberapa sebagai penghasil NPR.

6. Identifikasi keberadaan tanaman liar atau tanaman eksisting yang secara alami tumbuh di sekitar kebun budidaya lebah. Biarkan tumbuh dan dilestarikan keberadaannya agar bisa membantu menjadi sumber pakan lebah andalan yang tidak perlu banyak pemeliharaan rutin.

7. TO BE CONTINUED/REVISED

3 Jenis Tanaman Wajib sebagai Pakan Tambahan Trigona

3 Jenis Tanaman Wajib sebagai Pakan Tambahan Trigona

Pakan tambahan penting artinya bagi budidaya lebah tanpa sengat dikarenakan dapat menjamin ketersediaan sumber nektar dan pollen sepanjang tahun bagi lebah.

Tiga jenis tanaman yang berbunga sepanjang tahun yang perlu ditanam peternak lebah trigona di sekitar kebunnya yaitu:

  1. Tanaman rambat air mata pengantin (Antigonon sp) bunga putih atau pink.

Sering ditanam pecinta tanaman hias di pergola atau pagar yang dapat mempercantik rumah atau tamannya.
Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dalam setengah tahun bunganya sudah bisa menjadi andalan penghasil nektar dan pollen yang disukai lebah, baik jenis trigona maupun apis.
Pentingnya tanaman air mata pengantin bagi peternak lebah adalah karena bisa berbunga sepanjang tahun baik di musim hujan maupun musim kemarau, sehingga bisa menjadi tanaman wajib yang mesti ada. Namun perlu diingat walaupun berbunga di musim hujan ketersediaan nektar sangat berkurang karena sering tercuci oleh air hujan.
Jika dirawat dengan baik tanaman ini dapat tumbuh bertahun-tahun dan dapat menjadi sangat rimbun serta mampu menjalar hingga ke pohon yang tinggi. Jika sudah demikian satu tanaman saja sudah cukup memenuhi kebutuhan belasan atau puluhan stup lebah tanpa sengat.

2. Batavia (Jatropha integerrima) bunga merah atau pink.

Tanaman ini baru muncul atau dikenal luas sekitar tahun 1990 an di mana awalnya populer ditanam sebagai pengisi taman (landscape) di dalam perumahan atau real estate besar di Jabodetabek di sepanjang jalan atau setiap sudut taman. Hampir tidak ada real estate yang tidak menggunakan tanaman ini sebagai penghias taman sehingga mendorong petani tanaman hias memproduksi secara massal di mana-mana sekitar Jabodetabek.

Tanaman berbatang kayu dan bergetah ini memiliki bunga kecil-kecil berwarna merah atau pink yang tumbuh berkelompok pada tangkai di ujung ranting. Semak tinggi ini berbunga sepanjang tahun. Pohonnya yang berkayu membuat perdu ini mampu tumbuh mencapai 2 m. Tanaman berbunga kecil-kecil ini sangat tidak manja dan menyukai limpahan sinar matahari.
Tanaman ini penghasil pollen dan sedikit nektar, bahkan resin. Tanaman semak yang dapat hidup tahunan dan berbunga sepanjang tahun. Tidak pernah sepi dikunjungi lebah trigona jenis laeviceps dan biroi sepanjang hari. Tidak terlihat jenis apis atau itama yang hinggap di bunga ini di farm kami.
Tanaman ini tumbuh dengan lebih cepat jika disambung (okulasi) dengan batang bawah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Sedangkan yang tumbuh dari tanaman aslinya (stek/cangkok) memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dan biasanya tumbuh ‘nglancir’ serta kurang rimbun.

3. Xanthostemon bunga merah atau kuning


Terutama jenis bunga kuning yang bisa tumbuh menjadi pohon besar hingga 5-10 m. Sekali berbunga hampir menutupi sebagian besar tajuknya dan menjadi penghasil nektar yang handal selain polen.
Berbeda dengan air mata pengantin dan batavia tanaman ini berbunga secara serentak kemudian rontok untuk menghasilkan biji. Istirahat sebentar kemudian berbunga kembali dengan rimbun. Tidak kurang 4-6 kali dalam setahun berbunga rimbun yang sifatnya serentak.

Nama-nama Lebah Tanpa Sengat

? Kelulut (Melayu, Dayak Kal Bar,  Riau,  Kepulauan Riau*)
? Kalulut (Banjar)
? Teuweul (Sunda)
? Klanceng (Jakarta, Madura, Jawa secara umum)
? Linot (Aceh secara umum)
? Gegeci (Aceh Tamiang)
? Kekening (Aceh Gayo)
? Nyiuk tales (Lombok tengah)
? Kledan (Lombok utara)
? Kele-kele/Kelo-kelo (Bali)
? Aletan (Bali Nusa 2)
? Sasau (Kerinci)
? Ben-ben/Keci-keci (Karo Sumatera utara)
? Galo-galo (Sumbar, Kampar Riau,  Palembang)
? Gegele (Lahat Sumatera selatan)
? Gala-gala (OKU Sumatera selatan)
? Gale-gale (OKI)
? Gala-gala (Mandar Sulawesi barat)
? Ketape/Kammu (Sulawesi tengah)
? Sarese (Poso Sulawesi tengah)
? Merang (Plopo Sulawesi selatan)

? Ummu (Watansoppeng Sulawesi selatan)
? Emuuk/Emu (Bugis)
? Emmuk (Makasar)
? Gaalei (Bengkulu)
? Likam/Until (Jawa Lampung)
? Likam/Ghibung (Lampung Tengah) 
? Thehen (Lampung timur)
? Gegela/Kerebong (Lampung Selatan) 
? Madu Keran/Teran (Belitung)
? Pelaket (Bangka)
? Hamurep/Kalulut (Dayak Kal Sel)
? Udep (Dayak Kal Tim) 
? Likut/Kiwot (Mindanao) 
? Lilit (Kebumen)
? Puli/Pulut/Bon-bon (Mandailing Natal Sumatera utara)
? Nete (Bima)
? Tiwuan (Tasik Ciamis Singaparna)
? Teldan ( Lombok Utara) 
? Tantadan (Sabah) 
? Kalimuduk (Brunnei) 
? Mae Mae Toher (Pulau Ambon) 
? Kelkello (Pulau Saparua) 
? Saseero (Pulau Seram) 
? Haruku (Pulau Bulpena)
? Pulo (Suku Tolaki,  Kendari,  Kolaka) 
? dodahala (Halmahera Utara) , dll

Tanaman Pakan Potensial untuk Lebah Tanpa Sengat/Trigona

Tanaman Pakan Potensial untuk Lebah Tanpa Sengat/Trigona

Budidaya lebah tanpa sengat (Trigona, Klanceng, Kelulut, Teuweul) tergolong mudah bahkan untuk pemula sekalipun. Dengan membeli koloni lebah tanpa sengat kemudian menaruhnya di tempat teduh, para lebah akan mencari nektar, polen dan resin bahkan dari bunga2 kecil dan pepohonan di sekitar rumah yang tidak mungkin bisa dihisap oleh lebah jenis apis. Lebah tanpa sengat juga sangat mudah beradaptasi terhadap lingkungan, termasuk dengan tanaman pakan baru yang belum dikenal sebelumnya di tempat asalnya.

Tahukah anda bahwa kebutuhan pakan lebah tanpa sengat sangat mudah didapat di sekitar kita? Sebuah pohon mangga dan tanaman bunga air mata pengantin (antigonon sp) di halaman rumah sudah cukup memenuhi kebutuhan hidup beberapa koloni lebah trigona

Namun jika kita ingin memiliki koloni lebah tanpa sengat yang kuat dan memiliki produktivitas tinggi maka kita harus memperhatikan tanaman-tanaman potensial yang menjadi favorit atau kesukaan lebah tanpa sengat lainnya. Keragaman vegetasi tanaman pakan dan kombinasinya akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan koloni serta terhadap produktivitas dan kualitas madu, propolis dan beebread yang dihasilkan.

Tanaman bergetah wajib ada di sekitar koloni. Pengalaman menunjukkan bahwa adanya tanaman penghasil pollen dan nektar tidak bermanfaat sama sekali jika tidak ada getah pohon yang digunakan untuk menyimpan madu, pollen dan pembangunan sarang lebah tanpa sengat. Beberapa jenis tanaman bergetah yang menjadi sumber resin favorit antara lain adalah mangga, bacang, nangka, cempedak, sukun, manggis, damar, pinus, kenari, singkong karet, nyamplung, dll.

Menurut Dr. Mahani, SP, M.Si tanaman penghasil getah yang cukup melimpah dan memiliki khasiat yang kuat adalah pinus, damar, kenari, kemenyan, manggis, singkong karet dan nyamplung. Sehingga bagi daerah yang memiliki sumberdaya alam salah satu jenis tanaman tersebut maka pengembangan budidaya lebah tanpa sengat menjadi sangat berpotensi. Tidak tertutup kemungkinan adanya jenis tanaman penghasil resin lainnya yang memiliki potensi khusus yang bisa dimanfaatkan hasil propolis lebahnya. Peternak akan lebih mudah memasarkan hasil raw propolisnya untuk industri karena kebutuhan yang tinggi terhadap propolis yang dihasilkannya.

Jika pelaku budidaya lebah tanpa sengat mengharapkan hasil madu yang melimpah maka tanaman sumber nektar favorit lebah trigona harus diperhatikan. Kalau perlu peternak mengadakan tanaman pakan tambahan penghasil nektar dan polen untuk kebutuhan hidup lebah tanpa sengat dengan introduksi tanaman yang belum ada di daerahnya, tetapi hal tersebut membutuhkan waktu atau proses. Sebagai contoh Tanaman air mata pengantin (bunga putih atau merah) sudah lama menjadi idola para peternak lebah karena cepat pertumbuhannya serta menghasilkan nektar dan pollen yang cukup melimpah sepanjang tahun.

Tetapi idealnya budidaya lebah tanpa sengat berada pada lokasi yang memiliki sumber pakan yang secara alamiah melimpah. Sebagai contoh hutan pinus, akasia dan kaliandra merupakan lokasi yang sangat baik untuk menghasilkan madu dan propolis yang berkesinambungan. Beberapa pengalaman peternak menunjukkan produktivitas madu dan propolis lebah tanpa sengat di daerah yang memiliki vegetasi ketiga tanaman tersebut sangat tinggi bahkan dalam wakti 1,5 – 3 bulan stup vertikal susun tiga sudah penuh madu dan propolis.

Hal ini masuk diakal karena setiap tangkai bunga tanaman kaliandra (Caliandra calothyrsus) menurut Ryan Petrich memiliki 15-30 kelopak, 1 kelopak sudah cukup memenuhi abdomen (honey bag) lebah tanpa sengat jenis itama tanpa perlu terbang ke sana kemari mencari nektar bunga lainnya. Sementara pohon Akasia mangium selain menghasil nektar yang berasal dari bunga juga menghasilkan nektar dari ketiak daunnya (nektar ekstrafloral), sehingga dapat menyediakan kebutuhan nektar sepanjang tahun untuk lebah trigona. Adapun pohon pinus lebih dimaksudkan untuk penyediaan resin/ getah untuk membangun sarang, pot madu dan pot polen serta untuk pertahanan diri dari hama dan peyakit yang membahayakan keberlangsungan hidup koloni

Beberapa contoh jenis tanaman yang menghasilkan nektar ekstra floral sangat baik untuk memasok kebutuhan nektar sepanjang tahun

Baru-baru ini diketahui bahwa Hutan mangrove bisa menjadi habitat yang baik bagi lebah tanpa sengat sehingga bisa dikembangkan sebagai lokasi penangkaran lebah tanpa sengat yang dapat dimanfaatkan penduduk setempat. Tanaman mangrove memiliki resin, polen dan nektar yang melimpah sepanjang tahun. Propolis yang dihasilkan termasuk memiliki kualitas yang terbaik. Menurut Dr. Mahani, SP, MSi aktivitas biologis dari propolis yang dihasilkan lebah tanpa sengat dari resin mangrove termasuk kuat dan memiliki aroma yang disukai. “Sebagai peneliti dan praktisi propolis saya cukup kaget dengan propolis dari mangrove di Kota Baru, Kalsel. Hhmmm…, propolis Indonesia makin mengairahkan”, katanya.

Kebun hortikultura organik non pestisida juga memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan peternakan lebah tanpa sengat dalam hubungan ekosistem mutualisme atau saling menguntungkan, baik kebun monokultur maupun polikultur . Kebun monokultur selama memiliki sumber resin, nektar dan polen sangat baik disandingkan dengan lebah tanpa sengat karena selain dapat menghasilkan madu juga dapat meningkatkan produksi buah melalui polinasi (penyerbukan) oleh lebah. Kita sebut beberapa kebun monokultur yang madunya dicari konsumen seperti madu jeruk lemon, madu jeruk limau, mangga, belimbing, markisa, kopi, dll yang memiliki rasa dan aroma yang khas.

Anda bisa menemukan jenis tanaman penghasil nektar lainnya di daerah anda yang berpotensi untuk menjadi pakan lebah tanpa sengat. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki jenis tanaman tertentu yang menjadi ciri khas dan menjadi andalan penghasil nektar dan polen untuk kebutuhan lebah tanpa sengat trigona tanpa harus ditanam atau dibudidayakan lagi.

Jenis tanaman liar di sekitar pedesaan yang menghasilkan bunga yang disukai lebah bisa sangat beragam. Pengenalan jenis tanaman liar yang menjadi potensi setiap daerah perlu diidentifikasi oleh peternak untuk dilestarikan, dibudidayakan dan dimanfaatkan untuk pakan lebah andalan serta bisa dijadikan untuk kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.

Beberapa jenis tanaman penghasil polen dan nektar yang melimpah yang sering dijumpai mendoninasi suatu area, antara lain kaliandra pagoda (caliandra calothyrsus), bidens pilosa, Rumput Israel (Asystasis gigantea), bunga pukul delapan (Turnera subulata), portulaca, rerumputan/gulma liar (gramineae maupun berdaun lebar)  nyamplung, akasia, randu, karet, kopi belimbing, dll sering ditemukan di daerah tertentu sehingga perlu dimanfaatkan untuk kepentingan budidaya lebah tanpa sengat untuk menghasilkan madu yang berkesinambungan dan melimpah.

Beebread atau beepollen adalah makanan lebah muda untuk pertumbuhan dan perkembangan organ tubuhnya. Oleh karena itu keberadaan tanaman sumber pollen mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan kuatnya koloni. Beberapa peternak yang mengkhususkan diri di bidang breeding trigona sengaja menanam tanaman penghasil pollen secara intensif, seperti bunga matahari (sun flower), bunga matahari mexico (Tithonia sp), kenikir, bidens pilosa, batavia, dll.

Contoh Jenis-jenis Tanaman Pakan Potensial

1.  Contoh Tanaman Penghasil Resin

Pinus, damar, cemara, araucaria, meranti, rasamala, sawo, karet, singkong karet, nyamplung, sulatri, nangka, mangga, manggis, jeruk, mangrove, sukun, cempedak, bacang, rengas, biola cantik, dll

2. Contoh Tanaman penghasil polen

Jagung, bunga matahari, matahari mexico, batavia, salak, thunbergia, kersen, nangka, putri malu, lamtoro, salak, sengon, petai, dll

3. Contoh Tanaman Penghasil Nektar

Kaliandra, air mata pengantin, pisang, durian, Xanthostemon, akasia, randu, karet, singkong dll

4. Tanaman Penghasil Nektar dan Polen

Aren, belimbing, jambu air, batavia, amp, kaliandra, kelapa, kelengkeng, rambutan, mengkudu, salam, mangga, palem, pisang, durian, Xanthostemon, randu, akasia, dll

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa keberadaan tanaman favorit yang disukai lebah tanpa sengat sangat diperlukan untuk budidaya intensif lebah tersebut. Jadi sungguh beruntung daerah-daerah yang memiliki sumberdaya melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya karena budidaya lebah tanpa sengat sangat cerah dan menguntungkan.

SILAHKAN KLIK SELENGKAPNYA:

Galeri Tanaman Pakan Trigona si Lebah Tanpa Sengat

Galeri Tanaman Pakan Trigona si Lebah Tanpa Sengat

Daftar foto tanaman penghasil resin, nektar dan polen untuk lebah tanpa sengat. Beberapa jenis memiliki ketiga jenis sumber pakan sekaligus (resin, nektar, polen), beberapa jenis menghasilkan polen dan nektar, beberapa jenis hanya menghasilkan polen. Boleh jadi yang tidak disebutkan salah satu sumber pakan tersebut ternyata memiliki sumber pakan yang tidak disebut tapi mungkin dalam jumlah sedikit